get app
inews
Aa
Read Next : Ancam Lecehkan Putrinya, Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Bersumpah Hukum Berat Pasukan Neo Nazi

Rusia Klaim Dikeroyok Tentara dari 50 Negara di Ukraina

Kamis, 30 Maret 2023 | 09:46 WIB
header img
Rusia mengklaim menghadapi militer dari 50 negara di Ukraina. (Foto/REUTERS)

NEW DELHI, iNewsKutai.id - Rusia mengklaim 50 negara aktif secara langsung maupun tidak langsung melawan Rusia di Ukraina. Negara anggota Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina (Ramstein) itu terlibat dalam konflik militer.

Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev mengungkapkan, tentara Ukraina secara aktif berlatih di negara-negara anggota NATO. Sejumlah negara aliansi tersebut juga terang-terangan memasok senjata.

"Militer Ukraina secara aktif dilatih di negara-negara NATO. Sekitar 50 negara yang disebut koalisi Ramstein terlibat dalam konflik bersenjata untuk pihak rezim Kiev," ujar Patrushev pada pertemuan tahunan penasehat keamanan nasional dari negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di New Delhi, dilansir layanan pers Dewan Keamanan Rusia, Rabu (29/3/2023). 

Patrushev mengatakan, penting bagi negara-negara anggota SCO melestarikan kebiasaan dan tradisinya, untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan universal, mencegah campur tangan asing dalam urusan dalam negeri negara berdaulat dan melawan kebijakan sanksi sepihak dan tindakan pembatasan. 

Pertemuan SCO dipimpin Penasihat Keamanan Nasional India Ajit Kumar Doval. Agenda acara berfokus pada masalah keamanan global, perkembangan di Afghanistan dan konsultasi proposal Rusia untuk blok ekonomi Eurasia.

Di sisi lain, Rusia mengancam Swedia dan Finlandia sebagai target sah militer jika memutuskan bergabung dengan NATO. Ancaman itu tertuang dalam pernyataan di situs kedutaan di mana Duta Besar Rusia untuk Swedia Viktor Tatarintsev memperingatkan bahwa bergabung dengan aliansi militer Barat tersebut akan menghasilkan tindakan pembalasan, termasuk tindakan militer, terhadap kedua negara. 

Pemerintah Swedia mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil duta besar Rusia tersebut setelah komentarnya yang mengancam. Dua negara Nordik itu mengakhiri posisi puluhan tahun non-blok militer pada Mei lalu ketika mereka memutuskan untuk bergabung dengan aliansi Atlantik setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut