Ra Tanca menerima laporan dari istrinya bahwa Raja berniat menikahi dua saudara tirinya, Dyah Gitarja atau Tribhuwana Tunggadewi, dan Dyah Wiyat atau Sri Rajadewi.
Kemudian, kesempatan datang ketika Ra Tanca, yang juga berperan sebagai tabib istana, mendapatkan kesempatan untuk mengobati Jayanegara. Pada saat itu, Jayanegara mengalami sakit bisul yang membuatnya tidak bisa berjalan karena pembengkakan.
Gajah Mada memanggil Ra Tanca ke Istana untuk mengobati penyakit Raja. Ra Tanca tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia menyiapkan alat operasi yang bisa digunakan sebagai alat pembunuh karena dalam kamar Raja, Ra Tanca tidak diperbolehkan membawa senjata.
Ra Tanca mencoba menusukkan pisau operasi (taji) ke bagian tubuh Jayanegara yang membengkak. Sayangnya, tusukan Ra Tanca tidak mempan karena jimat kebal yang digunakan oleh sang raja.
Namun, Ra Tanca tidak kehabisan akal. Dengan cerdik, ia meminta Raja untuk melepaskan jimatnya agar operasi dapat dilakukan. Tanpa curiga, Raja Majapahit melepas jimatnya.
Ra Tanca akhirnya bisa menusukkan pisau hingga Jayanegara tewas. Gajah Mada, yang menyaksikan pembunuhan tersebut, langsung menusuk Ra Tanca hingga akhirnya Ra Tanca juga tewas terbunuh.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta