get app
inews
Aa Read Next : Nilai Komersial Rendah Diduga Jadi Alasan Megaproyek IKN Nusantara Sepi Peminat

Aktivitas Militer Barat Meningkat di Ukraina, Rusia Perpanjang Latihan Perang Bersama Belarusia

Minggu, 20 Februari 2022 | 22:20 WIB
header img
Pasukan militer Rusia dan Belarusia ambil bagian dalam latihan militer gabungan di Wilayah Brest, Belarusia, Sabtu (19/2/2022). (Foto: Reuters)

MINSK, iNewsKutai – Rusia tidak menurunkan tekanan terhadap Ukraina. Indikasinya adalah keputusan memperpanjang latihan militer bersama Belarusia di utara Ukraina. 

Padahal, latihan perang itu seharusnya berakhir pada Minggu (20/2/2022). Menteri Pertahanan Belarusia, Viktor Khrenin mengatakan, keputusan untuk memperpanjang latihan gabungan itu diambil sehubungan dengan peningkatan aktivitas militer di dekat perbatasan luar Rusia dan Belarusia. 

Situasi itu menyusul meningkatnya ketegangan di wilayah Donbas di Ukraina Timur. Jumlah tentara Rusia di Belarusia diperkirakan mencapai 30.000 personel. NATO pun menyebut Moskow dapat menggunakan mereka sebagai bagian dari pasukan invasi untuk menyerang Ukraina.  

Rusia sudah berulang kali menyangkal tuduhan Barat soal rencana Moskow menyerang Ukraina itu. Dala wawancara dengan BBC yang disiarkan pada Minggu ini, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin tidak mampu berpikir logis, sehingga ancaman sanksi Barat dirasa tidak cukup untuk mencegah invasi Moskow ke Ukraina. 

“(Sanksi) itu mungkin tidak cukup untuk menghalangi seorang aktor irasional (Putin) dan kami harus menerima saat ini bahwa Vladimir Putin mungkin berpikir secara tidak logis tentang ini dan tidak melihat bencana di depan,” kata Johnson.

Reuters melaporkan, ada ledakan yang terdengar di pusat Donetsk, sebuah kota yang terletak di wilayah Donbas di Ukraina Timur. Wilayah itu dikendalikan oleh kelompok separatis yang didukung Rusia. Selain itu, ada juga penembakan besar-besaran di tempat lain di Donbas pada hari sebelumnya. 

Dalam beberapa bulan terakhir, Barat terus menyiarkan propaganda bahwa Rusia sedang dalam persiapan untuk melakukan invasi ke Ukraina.  Namun, Moskow berkeras bahwa tidak memiliki niat menginvasi negara itu. Rusia juga menekankan bahwa mereka memiliki hak untuk memindahkan pasukannya ke mana saja di dalam wilayahnya sendiri. 

Moskow juga telah menyatakan keprihatinan atas aktivitas militer NATO di dekat perbatasannya dan dukungan militer yang sedang berlangsung dari Ukraina, termasuk peningkatan jumlah instruktur Barat di wilayah Donbas yang memisahkan diri dari Kiev.

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut