get app
inews
Aa Text
Read Next : Nilai Komersial Rendah Diduga Jadi Alasan Megaproyek IKN Nusantara Sepi Peminat

Jurusan IPA dan IPS Dihapus di SMA, Ini Dampaknya Bagi Siswa Ketika Masuk Perguruan Tinggi

Senin, 21 Februari 2022 | 13:39 WIB
header img
Penghapusan jurusan di SMA akan menyulitkan siswa ketika memasuki perguruan tinggi. (Foto: Dok)

JAKARTA, iNewsKutai - Kebijakan penghapusan jurusan dinilai akan berdampak signifikan bagi siswa ketika lulus SMA. Siswa harus belajar ekstra keras ketika memasuki perguruan tinggi karena tidak memiliki ilmu dasar.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menghapus jurusan IPA, IPS dan Bahasa di SMA. Siswa bisa bebas memlih mata pelajaran yang diminatinya di dua tahun terakhir saat SMA.

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono menilai, kebijakan Nadiem Anwar Makarim menjadikan siswa harus bekerja ekstra saat masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Kurikulum Merdeka menjadikan siswa SMA menjadi tidak fokus dalam menentukan nilai kemampuan dasar saat hendak masuk PTN. 

"Menjadikan lulusan SMA tidak fokus pada dasar-dasar pengetahuan yang dimilikinya sebagai bekal melanjutkan studi di program studi perguruan tinggi," ujar Panut saat dihubungi MPI, Minggu (20/2/2022). 

Panut menuturkan, bahwa PTN memerlukan pengetahuan dasar siswa guna menunjang kesuksesan belajar pada program studi yang nantinya akan dipilih. "Memerlukan pengetahuan dasar tertentu sebagai menunjang kesuksesan belajarnya di program studi tersebut," katanya.

Imbasnya, siswa yang nantinya telah masuk ke PTN perlu belajar lebih keras karena tidak memiliki ilmu-ilmu dasar sebagai penunjang.

"Setelah mereka masuk pada prodi tertentu dan belum memiliki dasar pengetahuan yang baik untuk belajar ilmu lanjutannya maka mereka harus belajar lebih keras dan lebih banyak," ujarnya.

Panut menambahkan, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dan pihak Perguruan Tinggi Negeri (PTN) nantinya, tidak akan mengukur kemampuan siswa dalam jurusan-jurusan tertentu.

"Materi seleksi masuk perguruan tinggi juga tidak lagi mengukur kemampuan siswa di bidang kelompok MIPA atau kelompok Ilmu Sosial," ucap Panut.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut