SINTANG, iNewsKutai.id - Viral aksi pungutan liar (pungli) yang diduga dilakukan sopir ambulans RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang, Kalimantan Barat. Sopir tersebut bahkan menurunkan paksa jenazah di jalan karena tidak diberi uang tambahan.
Sedianya, jenazah tersebut dalam perjalanan menuju Nanga Mau. Keluarga korban dibebankan biaya Rp1,65 juta. Keluarga yang berasal dari kalangan kurang mampu kemudian melakukan negoisasi.
Biaya akhirnya berhasil diturunkan menjadi Rp690.000 dan dibayarkan di kasir RSUD Ade Muhammad Djoen. Apes, dalam perjalanan, sopir ambulans justru meminta uang tambahan.
Sopir beralasan butuh uang untuk biaya bahan bakar. Namun, keluarga korban yang sudah tidak memiliki uang lagi. Alhasil, sopir menurunkan jenazah di SPBU Bujang Beji Sintang.
Aksi tidak terpuji sopir ambulans RSUD Ade Muhammad Djoen itu kemudian viral di media sosial dan menuai hujatan dari netizen. Warganet menilai tindakan sopir ambulans tidak bermoral terutama karena keluarga korban sedang berduka.
DPRD Sintang dari Dapil Kayan Hulu-Kayan Hilir, Santosa mengungkapkan, keluarga almarhum memang tidak mampu. Dia bahkan langsung melakukan komunikasi dengan direktur RSUD untuk meminta keringanan biaya.
"Saya ditelepon bahwa oknum sopir meminta uang Rp1 juta, kemudian turun menjadi Rp500 ribu dengan alasan biaya BBM," ungkap Santosa, Selasa (16/7/2024).
Editor : Abriandi