get app
inews
Aa Text
Read Next : Nilai Komersial Rendah Diduga Jadi Alasan Megaproyek IKN Nusantara Sepi Peminat

KPK Duga Abdul Gafur Mas'ud Rutin Terima Suap dari Kontraktor di Penajam Paser Utara

Jum'at, 04 Maret 2022 | 22:03 WIB
header img
Komisi Pemberantasan Korupsi.(KPK). (Foto: Dok iNews.id)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Bupati nonaktif Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud (AGM) diduga tidak hanya sekali dua kali menerima uang suap fee proyek. Pasalnya, setiap kontraktor wajib menyetorkan uang jika ingin dimenangkan dalam tender. 

Temuan tersebut diperoleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat memeriksa sejumlah saksi. 

"Dikonfirmasi antara lain terkait dugaan banyaknya penerimaan sejumlah uang berupa fee proyek oleh tersangka AGM dari berbagai kontraktor yang mengerjakan proyek di Kabupaten Penajam Paser Utara," kata Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (4/3/2022). 

KPK mengonfirmasi hal itu kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Penajam Paser Utara, yang juga Ketua Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Penajam Paser Utara, Asdarussalam alias Asdar. 

KPK memeriksa Asdar di Gedung KPK Jakarta, Rabu (2/3/2022), sebagai saksi untuk tersangka AGM dan. Selain Asdar, KPK juga telah memeriksa Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Penajam Paser Utara Ricci Firmansyah dan Kabid Bina Marga Dinas PUPR Penajam Paser Utara Petriandy Ponganton Pasulu alias Riyan, sebagai saksi untuk tersangka Abdul Gafur Mas'ud.

"Dikonfirmasi antara lain mengenai dugaan campur tangan tersangka AGM dalam proses lelang pekerjaan, dengan adanya syarat pemberian sejumlah uang apabila ingin dimenangkan dalam lelang pekerjaan proyek di Pemkab Penajam Paser Utara," jelasnya. 

KPK menyebutkan tiga saksi tidak memenuhi panggilan tim penyidik pada Rabu (2/3/2022) ialah dua mantan Direktur Perusahaan Daerah (Perusda) Benua Taka, yaitu Wahdiyat dan Boy Loruntu, serta Muh Syaiun dari PT Kaltim Naga 99.

"Wahdiyat dan Boy Loruntu, keduanya tidak hadir dan mengonfirmasi untuk penjadwalan ulang," tukasnya. 

Sementara terhadap saksi Muh Syaiun, yang tidak hadir tanpa konfirmasi, KPK mengingatkan untuk kooperatif dan menghadiri panggilan berikutnya dari tim penyidik.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut