get app
inews
Aa Read Next : Hijrah dari Liga Inggris, Bek Timnas Indonesia Justin Hubner Gabung Klub Jepang Cerezo Osaka

Derita Chelsea, Dilarang Transfer Pemain hingga Tak Bisa Jual Tiket Pertandingan

Kamis, 10 Maret 2022 | 20:22 WIB
header img
Aset Roman Abramovich dibekukan pemerintah Inggris. (foto: reuters)

LONDON, iNewsKutai.id - Derita Chelsea imbas invasi Rusia ke Ukraina belum mereda. The Blues tidak diperkenankan melakukan transfer pemain, menjual merchandise hingga tiket pertandingan.

Larangan tersebut merupakan imbas dari keputusan terbaru pemerintah Inggris yang membekukan seluruh aset pemilik Chelsea Roman Abramovich. Akibatnya, taipan asal Rusia itu tidak bisa menjual klubnya.

Jurnalis kawakan Italia Fabrizio Romano menjelaskan, karena asetnya dibekukan, rencana Abramovich untuk menjual Chelsea tidak bisa direalisasikan sekarang. 

“Pemilik Chelsea Roman Abramovich telah resmi dikenai sanksi. Semua aset Inggris dibekukan: penjualan klub ditahan. Tidak ada barang dagangan atau penjualan tiket yang diizinkan,” bunyi cuitan Romano di @FabrizioRomano, Kamis (10/3/2022).

“Pernyataan juga melaporkan, bahwa 'kontrak baru, transfer pemain atau penjualan merchandise untuk Chelsea telah dilarang',” ujarnya.

Akan tetapi, pemilik tiket musiman dapat pergi ke pertandingan di masa mendatang. Selain itu, Chelsea juga dilarang untuk menjual merchandise-nya. Hal ini tentu sangat merugikan The Blues yang merupakan salah satu klub raksasa dunia. 
 
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan negaranya tidak menyediakan tempat untuk orang yang mendukung invasi Rusia atas Ukraina. 

Abramovich sendiri dikenal sebagai sosok yang memiliki hubungan dekat dengan presiden Rusia, Vladimir Putin. Ideologi komunis yang melekat di Negara Beruang Merah itu membuat sebagian kekayaan Abramovich masuk ke kantong pemerintah Rusia. 

Abramovich sejak tahun 1990 termasuk ke dalam anggota oligarki Rusia. Pria berusia 55 tahun itu memegang saham perusahaan raksasa produsen baja, Evraz dan pernah menjual 73 persen saham di perusahaan minyak Rusia, Sifnet kepada perusahaan BUMN Rusia, Gazprom. 

Sepak terjangnya perihal hubungan bisnis dengan perusahaan milik pemerintah Rusia membuat Abramovich semakin terkucilkan. Terkini, PM Inggris, Johnson mengonfirmasi bahwa segala aset yang dimiliki Abramovich dibekukan. 

“Sanksi hari ini adalah dukungan tak tergoyahkan Inggris terhadap rakyat Ukraina, kami akan kejam kepada mereka yang memungkinkan terlibat dalam pembunuhan warga sipil, penghancuran rumah sakit dan pendudukan illegal sekutu berdaulat, kata Johnson dilansir BBC, Kamis (10/3/2022). 

Menteri Kebudayaan Inggris, Nadine Dorries juga ikut bersuara perihal langkah tegas tersebut. Menurutnya, Abramovich turut bertanggung jawab atas invasi militer Rusia di Ukraina.

“Serangan Putin di Ukraina meningkat dan kita melihat tingkat kejahatan baru setiap jam. Hari ini pemerintah mengumumkan sanksi lebih lanjut individu yang terkait dengan Pemerintah Rusia, daftar ini termasuk Abramovich, pemilik klub sepak bola, Chelsea,” kata Nadine dikutip dari Twitter pribadinya. 

Abramovich tidak sendiri, pebisnis Rusia lainnya, Igor Sechin dan Oleg Deripaska juga mendapat sanksi pembekuan aset. Kedua nama tersebut juga termasuk ke dalam anggota oligarki dalam gurita bisnis yang terkait dengan pemerintah Rusia.

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut