SAMARINDA, iNewsKutai.id - Kemiskinan masih menjadi masalah klasik di Kalimantan Timur. Hingga September 2024, jumlah warga miskin di Benua Etam mencapai 211.888 jiwa.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur, Yusniar Juliana menjelaskan, tingkat kemiskinan pada September 2024 tercatat sebesar 5,51 persen. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 0,27 persen poin dibandingkan Maret 2024.
"Jika dibandingkan dengan tingkat kemiskinan nasional yang mencapai 8,57 persen, angka kemiskinan di Kaltim berada di bawah rata-rata nasional,” jelas Yusniar dalam keterangan resminya dikutip dari laman Pemprov Kaltim, Kamis (16/1/2025).
Secara absolut, jumlah penduduk miskin di Kaltim pada September 2024 mencapai 211,888 ribu orang atau mengalami penurunan sebanyak 9.500 orang dibandingkan periode sebelumnya.
Jika mengacu pada data kemiskinan nasional, angka kemiskinan terendah tercatat di Bali dengan 3,80 persen. Sementara Papua Pegunungan menjadi provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi, yakni 29,66 persen.
Kaltim berada di posisi ke-9 sebagai provinsi dengan tingkat kemiskinan terendah di Indonesia dan termasuk dalam 18 provinsi yang berhasil mencatatkan pengurangan kemiskinan di atas rata-rata nasional.
Namun, disparitas antara wilayah perkotaan dan pedesaan di Kaltim masih menjadi tantangan. Dari total tingkat kemiskinan 5,51 persen, penduduk miskin di perkotaan tercatat sebesar 4,41 persen, sedangkan di pedesaan mencapai 8,00 persen.
Garis Kemiskinan (GK) pada September 2024 tercatat sebesar Rp853.997 per kapita per bulan, dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp604.133 (70,74 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp249.864 (29,26 persen).
Komoditas utama penentu kemiskinan di wilayah perkotaan dan pedesaan adalah beras, rokok kretek filter, daging ayam ras, dan telur ayam ras. Sementara untuk kebutuhan non makanan, tiga komoditas terbesar adalah perumahan, bensin, dan listrik.
Pada periode ini, rata-rata rumah tangga miskin di Kaltim memiliki 5,32 anggota keluarga. Dengan demikian, rata-rata Garis Kemiskinan per rumah tangga mencapai Rp4.543.264 per bulan.
Editor : Abriandi