get app
inews
Aa Read Next : Nilai Komersial Rendah Diduga Jadi Alasan Megaproyek IKN Nusantara Sepi Peminat

Delegasi Rusia Diduga Diserang Pakai Senjata Kimia, Ada Upaya Gagalkan Perundingan Damai?

Selasa, 29 Maret 2022 | 09:06 WIB
header img
Roman Abramovich menjadi negoisator Rusia. (foto: skysports)

ISTANBUL, iNewsKutai.id - Upaya perundingan damai antara Rusia dengan Ukraina mendapatkan gangguan. Delegasi Kremlin yang salah satunya diwakili miliarder Roman Abramovich diduga diserang menggunakan senjata kimia.

Selain Abramovich, dua negoisator lainnya juga mengalami gejala keracunan yang sama. Mereka mengalami kebutaan selama beberapa jam. Sebelumnya, mereka menghadiri rangkaian perundingan damai yang digelar di di Kyiv, Polandia hingga Turki.

Dikutip Daily Mail dari laporan Wall Street Journal, Selasa (29/3/2022), keracunan yang dialami Abramovich cukup parah. Pemilik klub Liga Inggris Chelsea itu mengalami gangguan penglihatan selama beberapa jam. 

Mata Abramovich memerah dan berair. Selain itu, kulit wajah Abramovich juga dilaporkan mengelupas. Hal yang sama juga dialami salah seorang pejabat Kremlin, Rustem Umerov yang turut menjadi juru runding. 

Keracunan tersebut diduga disebabkan oleh senjata kimia yang belum diketahui asal usulnya. 

Jurnalis investigasi Bellingcat, Christo Grozev mendapat laporan dari penyidik senjata kimia jika keracunan yang diderita Abramovich tidak akan menyebabkan kerusakan penglihatan secara permanen. Racun tersebut hanya melumpuhkan untuk sementara. 

“Itu tidak dimaksudkan untuk membunuh, itu hanya peringatan,” kata Grozev dilansir sumber yang sama. 

Abramovich kini memang tengah disibukkan dengan urusan di luar sepak bola menyusul pembekuan seluruh asetnya di Inggris. Pria berusia 55 tahun itu ditugaskan sebagai penyampai pesan antara Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut