get app
inews
Aa Read Next : Jamaah Masjid Turki Disandera Batalyon Neo Nazi, Pasukan Khusus Rusia Gelar Operasi Penyelamatan

Siksa Delapan Tentara hingga Tewas, Anggota Batalion Nasional Ukraina Ditangkap Pasukan Khusus Rusia

Rabu, 30 Maret 2022 | 14:28 WIB
header img
Pasukan khusus Rusia menangkap anggota batalion nasional Ukraina pelaku penyiksaan tentara Rusia hingga tewas. (foto: ist)

MOSKOW, iNewsKutai.id - Pasukan khusus Rusia menangkap pelaku penyiksaan delapan tentara Beruang Merah hingga tewas. Pelaku yang merupakan anggota batalion nasionalis Ukraina sebelumnya merekam aksi tersebut hingga tersebar di media sosial.

Keberhasilan operasi penangkapan itu diungkapkan Ketua Komite Pertahanan Duma Negara Vladimir Shamanov. Namun, anggota parlemen Rusia itu tidak menyebut nama orang-orang Ukraina yang ditangkap tersebut.

Dia hanya mengatakan bahwa dua orang yang telah ditangkap merupakan radikalis dari kelompok penggemar klub sepak bola Ukraina "Metalist". 

"Tiga hari setelah (video penyiksaan muncul) pasukan khusus kami menangkap bajingan ini. Sekarang mereka memohon belas kasihan," kata Shamanov dikutip dari Sputnik, Rabu (30/3/2022). 

Kementerian Pertahanan Rusia sendiri belum mengkonfirmasi klaim anggota parlemen tersebut. Sebelumnya beredar sebuah video yang memperlihatkan beberapa orang Ukraina, baik anggota angkatan bersenjata atau salah satu batalyon nasionalis, mempermalukan dan menyiksa tentara Rusia. 

Menurut rekaman itu, beberapa prajurit Rusia tertembak kakinya dan dibiarkan tanpa bantuan medis. Para prajurit Rusia itu ditangkap selama operasi militer khusus yang diluncurkan Moskow di Ukraina pada 24 Februari. 

Komite investigasi Rusia memerintahkan peluncuran penyelidikan atas insiden tersebut, di mana setidaknya delapan tentara Rusia yang ditangkap tewas setelah disiksa. Komite tersebut mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk mengidentifikasi para pelaku kejahatan tersebut. 

Operasi khusus Rusia diluncurkan oleh Presiden Vladimir Putin sebagai tanggapan atas permintaan dari Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR), yang telah menderita akibat penembakan intensif oleh pasukan Ukraina selama lebih dari seminggu di bulan Februari.

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut