get app
inews
Aa Read Next : Ancam Lecehkan Putrinya, Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Bersumpah Hukum Berat Pasukan Neo Nazi

Polandia dan Amerika Serikat Penyumbang Terbanyak Tentara Bayaran di Ukraina

Senin, 18 April 2022 | 23:04 WIB
header img
Tentara bayaran membantu Ukraina melawan militer Rusia.(Foto: Reuters).

MOSKOW, iNewsKutai.id - Tentara bayaran asal Polandia dan Amerika Serikat menempati urutan teratas legiun asing yang berperang untuk Ukraina. Total ada 6.824 tentara bayaran asing yang turut berperang melawan Rusia.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia memaparkan, negara tetangga Ukraina Polandi menjadi penyumbang terbanyak dengan 1.717 orang tentara bayaran. Kemudian ada legiun internasional asal Amerika Serikat, Kanada, dan Rumania sebanyak 1.500 orang. 

Mereka ditempatkan di sejumlah kota yang menjadi front pertempuran utama seperti Kiev, Kharkov, Odessa, Nikolaev, serta Mariupol. Bahkan, di Mariupol ada sekitar 400 tentara bayaran asing terkepung pasukan Rusia di pabrik baja Azovstal.

Juru Bicara Kemhan Rusia Igor Konashenkov mengatakan, tentara bayaran asing yang berjumlah 6.824 orang tersebut berasal dari 63 negara. Saat ini, 1.035 orang terkonfirmasi terbunuh.

Selain itu, sebanyak 912 tentara bayaran asing sudah kabur dari Ukraina. Sementara 4.877 lainnya masih aktif bertempur melawan Rusia. 

“Kebanyakan dari mereka adalah warga negara Eropa serta Kanada. Dari Inggris dan Georgia sekitar 300 orang dan 193 lainnya datang dari wilayah Suriah yang dikuasai Turki. Sisanya berasal dari negara-negara Eropa dan sebagian Asia," jelas Konashenkov seperti dikutip dari RT, Senin (18/4/2022).

Dia memastikan, tentara bayaran asing tidak punya status 'pejuang' di bawah Hukum Humaniter Internasional. Mereka datang ke Ukraina untuk mendapat uang dengan membunuh orang Slavia. "Hal terbaik yang menanti mereka adalah pertanggungjawaban pidana dan hukuman penjara yang lama,” kata Konashenkov.

Pernyataan tersebut mengacu pada 400 tentara asing yang terkepung di pabrik baja Azovstal. Sebelumnya, Rusia sudah memberikan ultimatum untuk menyerah sebelum melakukan serangan besar-besar ke kompleks pabrik seluas 11 kilometer persegi tersebut. 

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut