LONDON, iNewsKutai.id - Dua tentara bayaran asal Inggris dan Amerika Serikat dilaporkan tewas dalam pertempuran melawan militer Rusia di Donbass, Ukraina. Selain itu, satu orang lainnya dikabarkan hilang.
Dilansir BBC, Kantor Luar Negeri Inggris menyatakan jika warga Inggris yang tewas adalah Scott Sibley yang berperang untuk pasukan Ukraina. Dia adalah warga negara Inggris pertama yang dipastikan tewas dalam konflik tersebut.
Belum diketahui kronologi kematian Sibley dan bagaimana kedua warga Inggris itu hilang. Sumber-sumber diplomatik mengatakan kemungkinan besar kedua orang itu adalah sukarelawan asing yang bertugas dengan angkatan bersenjata Ukraina di Mariupol atau di tempat lain di Donbas.
Kementerian Luar Negeri Inggris sendiri belum merilis identitas kedua orang tersebut. Meski demikian, penghormatan telah diberikan kepada Sibley secara online, yang diketahui sebagai mantan anggota angkatan bersenjata Inggris.
Di sisi lain, mantan marinir Amerika Serikat (AS), Willy Joseph Cancel juga dikonfirmasi tewas dalam pertempuran bersama pasukan Ukraina. Pihak keluarga menyatakan jika pria berusia 22 tahun itu bekerja untuk perusahaan kontraktor militer swasta.
"Perusahaan telah mengirimnya ke Ukraina, dan dia dibayar saat dia bertempur di sana," kata ibu Cancel, Rebecca Cabrera kepada CNN Jumat (29/4/2022).
Menurut sang ibu, putranya mendaftar untuk bekerja di perusahaan kontraktor militer swasta untuk pekerjaan penuh waktu sebagai petugas koreksi di Tennessee sesaat sebelum perang di Ukraina pecah pada akhir Februari lalu. Ketika perang dimulai, perusahaan tersebut, menurut Cabrera, sedang mencari kontraktor untuk berperang di Ukraina dan Cancel setuju untuk pergi.
"Dia ingin pergi karena dia percaya pada apa yang diperjuangkan Ukraina, dan dia ingin menjadi bagian dari itu untuk menahannya di sana sehingga tidak datang ke sini, dan mungkin tentara Amerika kita tidak perlu terlibat di dalamnya," tutur Cabrera.
Dia mengatakan Cancel terbang ke Polandia pada 12 Maret dan menyeberang ke Ukraina sekitar 12 dan 13 Maret. Kelompok pria yang berperang bersama Cancel berasal dari negara yang berbeda. Cabrera diberitahu oleh mereka yang memberi tahu tentang kematian putranya bahwa mayatnya belum ditemukan.
"Mereka belum menemukan mayatnya. Mereka mencoba, orang-orang yang bersamanya, tetapi itu entah mengambil mayatnya atau terbunuh, tetapi kami akan senang jika dia kembali kepada kami," ujarnya.
Cabrera mengungkapkan bahwa Cancel meninggalkan bayi berusia 7 bulan dan seorang istri.Iaselalu mengutamakan semua orang di atas dirinya sendiri. "Dia hanya orang yang sangat bijaksana. Dia selalu menempatkan semua orang di atas dirinya sendiri bahkan ketika situasinya sangat menegangkan," kata Cabrera tentang putranya.
Editor : Abriandi