JAKARTA, iNews.id - Desain peluru bersatu dengan ledakan mesiu, memecah keheningan hutan di pesisir selatan Desa Selogiri, Wonogiri. Terdengar suara teriakan yang tercekat di tenggorokan saat butiran peluru menembus tubuh, dan pedang terhunus menebas setiap musuh.
Sesekali, terdengar suara berdengung saat anak panah melesat kencang lepas dari tali busur dan langsung menancap di dada musuh.
Pertempuran sengit di lereng bukit itu akhirnya dimenangkan oleh Pasukan Estri. Pasukan kolonial Belanda yang telah terlatih dan bersenjata lengkap diluluhlantakkan melalui serangan penuh heroik dari pasukan perempuan tersebut.
Pasukan perempuan yang dikenal dengan sebutan Pasukan Estri dari Mangkunegara dipimpin oleh seorang wanita bernama Matah Ati.
Dilansir dari puromangkunegaran.com, pertempuran sengit di kawasan hutan perbukitan Desa Selogiri yang dilakukan oleh Pasukan Estri di bawah kepemimpinan Matah Ati terjadi pada awal tahun 1700-an.
Pasukan tersebut bergabung dengan pasukan Pangeran Sambernyawa untuk bergerilya melawan kolonial Belanda. Pasukan Estri terdiri dari prajurit caping, prajurit gandewa, dan prajurit senapan.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait