Ramai Ibu-Ibu di Berau Diduga Meninggal saat Antre Minyak Goreng, Ini Kata Keluarga dan Polisi

Abriandi
Kapolres Berau AKBP Anggoro Wicaksono dalam konferensi pers terkait kasus meninggalnya ibu-ibu di Berau, Senin (14/3/2022). (foto: ist)

TANJUNG REDEB, iNewsKutai.id - Ibu-ibu yang jatuh pingsan lalu meninggal di halaman salah satu ritel modern di Kota Tanjung Redeb, Berau, dipastikan akibat sakit. Penyakit asma korban yang diketahui bernama Sandra sudah kambuh sebelumnya.

Dalam konferensi pers di Polres Berau, Senin (14/3/2022), suami korban Budianto menjelaskan jika sebelum kejadian istrinya tidak sedang berniat membeli minyak goreng. Sebaliknya, Sandra diketahui sedang mencari sarapan yang menjadi rutinitas pagi.

“Istri saya memang memiliki riwayat penyakit asma. Tidak mungkin dia mau ikut berdesakkan apalagi ikut minyak goreng seperti itu. Memang sudah biasa dia jalan pagi untuk mencari sarapan,” jelasnya.

Ia berharap, kematian istrinya tidak dikait-kaitkan dengan antrean minyak goreng. Pasalnya, dirinya mengaku hal tersebut dapat berpengaruh buruk bagi keluarganya khususnya mental anaknya. 

Sementara, Kapolres Berau AKBP Anggoro Wicaksono menyatakan, pada saat kejadian Sabtu (12/3/2022), tidak ada antrean di depan minimarket di Jalan Kampung Cina, Teluk Bayur. 

Dari hasil konfirmasi ke keluarga, sebelum keluar rumah pada pukul 07.00 Wita, korban sudah mengeluh mengalami sakit di dada. Namun, korban tetap menuju berjalan menuju minimarket yang letaknya sekitar 85 meter. 

Saat tiba, penyakit asma korban diduga kambuh hingga sesak dan kemudian jatuh pingsan. Dari penuturan suami, lanjut Anggoro, korban memang menderita penyakit asma sejak 2000 silam.

“Saat korban sampai di halaman depan minimarket, korban terduduk dan jatuh pingsan, diduga karena penyakit asma korban kambuh. Oleh warga kemudian dibawa ke rumah sakit tapi meninggal dalam perjalanan,” jelasnya dalam konferensi pers, Senin (14/3/2022).

"Dari kronologis dan keterangan keluarga, kami pastikan korban meninggal bukan karena mengantre minyak, namun karena penyakit asmanya kambuh,” ujarnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya dan tidak panic buying. Hal itu untuk mencegah beredarnya isu-isu yan tidak jelas kebenarannya.

“Polres Berau terus bersinergi dengan Disperindagkop dan stakeholder lain untuk mengawasi pendistribusian minyak goreng serta melakukan pengamanan di tempat-tempat penjualan,” jelasnya.

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network