WASHINGTON, iNewsKutai.id - Orgasme menjadi impian nyaris seluruh perempuan ketika berhubungan intim dengan pasangannya. Sensasi nikmat dan menyenangkan itu dianggap sebagai puncak dari kenikmatan sebuah aktivitas seksual.
Namun hal ini tidak berlaku bagi, Reiley Davis (21), seorang wanita asal Amerika Serikat (AS). Orgasme saat berhubungan intim menjadi hal paling menakutkan dalam hidupnya. Bukan kenikmatan yang didapatkannya, melainkan rasa sakit yang luar biasa.
Hal ini tidak lepas dari kondisi biologisnya yang terlahir dengan dua rahim, dua leher rahim dan dua vagina. Kondisinya yang langka itu membuatnya tersiksa tidak hanya saat orgasme namun juga menstruasi.
Kondisi yang disebut dalam istilah medis uterus didelphys ini baru terdeteksi saat Davis berusia 16 tahun ketika menjalani tes pap smear. Davis, yang membagikan kisahnya di Instagram dan TikTok, awalnya tidak menyadari jika hal tersebut juga berpengaruh ketika dirinya berhubungan seksual.
Hal itu baru dirasakannya ketika mulai aktif secara seksual. Dia mengaku merasakan sakit yang hebat seperti ditikam ketika mengalami orgasme. Sayangnya, dia tidak bisa mengontrol kapan akan orgasme dan bisa terjadi secara tiba-tiba.
“Setengah orgasme yang saya alami menyakitkan. Itu semua menyakitkan sampai pada titik di mana saya harus menghilangkan rasa sakit untuk menghilangkannya dan butuh sekitar 10 menit untuk menghilangkannya,” katanya kepada The Mirror awal Februari lalu.
Editor : Abriandi