“Rasanya seperti saya ditikam 15 kali di perut saya sampai saya harus benar-benar duduk di suatu tempat, memegangi perut saya dan berharap ibuprofen bekerja sesegera mungkin."
Davis juga mengaku sudah menggunakan alat kontrasepsi pada usia 13 tahun untuk mengatur menstruasinya yang sangat menyakitkan dan tidak mengalami menstruasi dalam tujuh tahun terakhir.
“Saya ingat malam-malam di mana saya akan berbaring di tempat tidur dengan sangat kesakitan mencoba untuk tidur. Itu adalah pengalaman yang sangat sulit untuk dilalui pada usia muda itu,” katanya kepada The Mirror.
Lantaran memiliki dua rahim, dia mendapatkan menstruasi setiap dua minggu dan perlu minum obat penahan sakit dan pelemas otot agar tidak perlu ke rumah sakit. Dia mengatakan rasanya seperti daerah perut bagian bawahnya terbakar dan dia merasa seperti sekarat.
Dokternya merekomendasikan pengendalian kelahiran dan itu telah menjadi cara penanganannya sejak saat itu.
Pada tahap itu, dokternya telah memberi tahu dirinya bahwa dia hanya memiliki peluang 40 persen untuk bisa hamil di masa depan, berkat kelainan pada saluran Mulleriannya, namun itu tidak sepenuhnya mustahil.
Untuk wanita dengan kondisi ini, secara teknis mungkin untuk mengalami apa yang mereka sebut "kehamilan ganda", yaitu ketika satu sel telur dibuahi terlebih dahulu dan kemudian sel telur di rahim lainnya mengikuti.
Editor : Abriandi