SLEMAN, iNewsKutai.id – Timnas Indonesia U-16 lolos ke partai final Piala AFF U-16 2022. Skuad Garuda Muda menggenggam tiket ke partai puncak setelah menang 5-4 lewat drama adu penalti melawan timnas Myanmar.
Andrika Fathir Rachman menjadi pahlawan setelah berhasil menepis tendangan satu eksekutor Myanmar. Kemenangan ini tidak lepas dari comeback timnas U-16 setelah sempat tertinggal di babak pertama. Skuad besutan Bima Sakti tertinggal satu gol lewat aksi pemain Myanmar, Nay Min Htet (43’).
Berselang 29 menit kemudian, giliran tendangan bebas Muhammad Riski Afrisal (69’) menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Hasil itu membuat laga berlanjut ke babak adu penalti hingga Indonesia memenangkan pertandingan.
Jalannya Pertandingan
Babak Pertama
Mengincar kemenangan, Indonesia tampil menekan begitu pertandingan dimulai. Mereka mengambil inisiatif serangan lebih dulu dan menerapkan pressing ketat ketika kehilangan bola. Lima menit laga berjalan, dominasi Tim Merah-Putih nyaris membuahkan hasil.
Namun, sepakan jarak jauh yang dilepaskan Muhammad Kafiatur Rizky masih melambung tipis di atas mistar gawang. Keasyikan menyerang, tim besutan Bima Sakti itu hampir kebobolan lewat serangan balik cepat yang dilancarkan Myanmar pada menit 10.
Beruntung bagi Indonesia, tendangan Shine Wanna Aung kurang bertenaga sehingga bisa ditepis dengan mudah oleh Andrika Fathir Rachman. Lima menit berselang, Indonesia mendapatkan peluang emas lewat Arkhan Kaka Putra. Dia menyambut tendangan bebas ciamik dari Kafiatur yang mengarah ke tiang jauh dengan tandukannya. Sayang, bola yang ditanduknya menyamping tipis di sisi kanan gawang.
Pada menit 19, lagi-lagi Kafiatur mengkreasikan sebuah peluang berbahaya. Pemain bernomor punggung sembilan itu mengirim umpan melengkung ke tiang jauh dari sepak pojok dan disambut oleh tandukan Sulthan Zaky Pramana. Akan tetapi, bola yang hampir menggantung kiper Myanmar, Sai Thi Ha Naing, jatuh di atas jaring gawang.
Sepuluh menit kemudian, serangan balik cepat dari Myanmar kembali membahayakan gawang tim tuan rumah. Aksi Individu Shine Wanna Aung berhasil mengecoh Sulthan Zaky. Untungnya, tendangan gunting Kaung Htet yang menyambut crossingnya mengarah ke samping kiri gawang Andrika.
Pada menit 35, Indonesia kembali mendapatkan peluang emas. Umpan lambung dari lini tengah tak mampu ditangkap oleh Kiper Myanmar. Sayangnya, Kafiatur yang hanya tinggal mencocor bola ke dalam gawang gagal melakukan sontekan dengan baik sehingga bola melenceng dari gawang.
Dua menit jelang turun minum, justru Indonesia kebobolan. Adalah Nay Min Htet yang menjadi pencetak gol dengan tendangan mendatarnya yang memanfaatkan kesalahan antisipasi dari Andrika. Alhasil, Indonesia tertinggal 0-1 dari Myanmar di akhir babak pertama.
Babak Kedua
Tertinggal satu gol, Indonesia langsung tancap gas sejak awal babak kedua. Mereka tampil menyerang dengan tempo permainan yang cepat. Saat babak kedua baru berjalan tiga menit, Figo Dennis yang baru masuk, nyaris menorehkan gol penyeimbang.
Sayangnya, tendangan sepak pojoknya yang mengarah langsung ke gawang bisa ditepis oleh Sai Thi. Tujuh menit berselang, gantian Arkhan Kaka yang menorehkan peluang berbahaya. Akan tetapi, lagi-lagi tandukannya yang menjemput umpan silang Rizdjar Nurviat Subagja menyamping tipis di sisi kiri gawang.
Pada menit 64, Figo Dennis lagi-lagi membahayakan gawang Myanmar lewat set piece-nya. Namun, tendangan bebas yang dilesatkannya dari dekat kotak penalti mengarah tepat ke pelukan Sai Thi.
Lima menit kemudian, tendangan bebas Indonesia akhirnya membuahkan gol penyeimbang. Bola mati yang dieksekusi oleh Muhammad Riski Afrisal yang mengarah ke pojok kanan atas gawang tak mampu dijangkau oleh Sai Thi dan menghujam jaring gawang dengan sangat keras. Alhasil, skor imbang 1-1 mengakhiri babak kedua. Pertandingan pun dilanjutkan ke babak adu penalti.
Pada babak adu penalti, Andrika Fathir Rachman menjadi pahlawan dengan menepis tendangan Shine Wanna Aung. Dia satu-satunya eksekutor Myanmar yang gagal. Sementara, lima penendang timnas Indonesia sukses menyarangkan gol ke gawang Myanmar.
Editor : Abriandi