Sis menambahkan, bagi pengidap HIV karena faktor seksual jumlah akumulasi seluruhnya sekitar 39,52 persen. Sementara itu untuk wilayah mana saja di Kota Bandung yang paling tinggi jumlah kasus HIV ini, dia belum bisa menjelaskan secara detail. Dia mengatakan, untuk keseluruhan atau total pasien sudah tercatat di Dinas Kesehatan Bandung.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr Ira Dewi Jani mengatakan pengidap penyakit HIV/AIDS tidak akan pernah sembuh.
Jika seseorang telah terdiagnosa HIV dan tercatat, serta terlaporkan dalam Sistem Informasi HIV (SIH), maka datanya akan terus ada sampai meninggal. Sehingga jumlah kasusnya termasuk kumulatif.
"Kasusnya itu kita kumpulkan berdasarkan laporan selama 30 tahun dari 1991-2021. Jumlah total kasusnya sampai dengan Desember 2021 mencapai 5.843. Dari jumlah itu, 6,97 persennya mahasiswa atau terdapat 407 kasus selama 30 tahun," ujarnya.
Jika dirata-ratakan secara keseluruhan, kasus HIV/AIDS di Kota Bandung mencapai 300-400 kasus. Paling banyak faktor risikonya yakni hubungan heteroseksual.
"HIV ini perjalanan penyakitnya 3-10 tahun. Kalau daya tahan tubuhnya tidak baik, 3 tahun dia sudah menunjukkan gejala ke arah AIDS. Kalau daya tahan tubuhnya bagus, baru bisa kelihatannya 10 tahun kemudian," ujarnya.
Editor : Abriandi