"Kami telah menjalin kerja sama dengan raksasa dunia keuangan dan investasi internasional seperti Blackrock, JP Morgan dan Goldman Sachs. Merek seperti Starlink atau Westinghouse telah menjadi bagian dari perjuangan kebebasan Ukraina," ujarnya.
Menurutnya, bekerja sama dengan Ukraina menjadi bisnis besar tidak hanya dari pertahanan namun juga konstruksi, komunikasi, pertanian, transportasi, teknologi informasi (IT), hingga obat-obatan.
Sebelumnya, puluhan miliar dolar bantuan dari negara Barat sudah mengalir ke Ukraina. AS yang selama ini getol mempersenjatai Ukraina diperkirakan Pentagon sudah mengirimkan pasokan senilai lebih dari USD20 miliar pada tahun 2022.
Sebagian besar berasal dari cadangan militer AS. Hasilnya, Departemen Pertahanan kembali memberikan kontrak bernilai ratusan juta dolar kepada Lockheed Martin, Raytheon, dan perusaaan pertahanan lain untuk mengisi kekurangan tersebut.
Rusia telah berulang kali memperingatkan Barat bahwa pengiriman senjata yang berkelanjutan ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik dan mempertaruhkan konfrontasi langsung antara Moskow dan NATO.
(Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com dengan judul : Zelensky Akui Mempersenjatai Ukraina adalah Peluang Bisnis Besar)
Editor : Abriandi