Hadi menjelaskan, pemprov juga mengucapkan terima kasih atas dukungan PLN, karena berkat dukungan itu lima desa atau kampung teraliri listrik.
"Dari gelap terbitlah terang, selamat warga Mook Manaar Bulant, khususnya lima desa," ucap Hadi.
Sekadar diketahui, ada sebanyak 190 kampung dan empat kelurahan di Kutai Barat. Namun, baru 67 persen yang menikmati aliran listrik dari PLN. Sisanya mengandalkan genset atau lampu penerangan tradisional dari bahan bakar minyak.
Kepala PLN UP3 Samarinda Yusrizal mengatakan jika 130 desa sudah teraliri listrik atau dengan cakupan 67 persen dari jumlah kampung yang ada di Kubar. Dia menargetkan, seluruh kampung bisa menikmati listrik pada 2024 mendatang.
"Untuk daerah tidak terjangkau jaringan listrik dari kabupaten, pembangkit di Kecamatan diperbesar kapasitas untuk memastikan seluruh wilayah bisa menikmati listrik," jelasnya.
Editor : Abriandi