2. Isi Email
- Email palsu umumnya berisi pesan mendesak, menakutkan, atau menarik untuk memancing korban bertindak impulsif.
- Simak isi email dengan cermat. Email palsu umumnya memiliki kesalahan tata bahasa, ejaan, atau format tidak profesional.
- Waspadai email yang meminta untuk memasukkan informasi pribadi seperti nomor kartu kredit, password, atau data bank. Organisasi yang sah tidak akan meminta informasi seperti ini melalui email.
3. Verifikasi ke Pengirim Email
- Jika curiga, hubungi organisasi atau perusahaan yang terkait secara langsung melalui situs web resmi mereka atau nomor telepon yang tercantum di situs web tersebut.
- Jangan membalas email phishing atau mengklik tautan yang disertakan.
- Laporkan email phishing ke pihak berwenang terkait, seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) atau platform email.
Demikian cara mendeteksi penipuan berkedok email palsu.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com
Editor : Abriandi