get app
inews
Aa Read Next : Nilai Komersial Rendah Diduga Jadi Alasan Megaproyek IKN Nusantara Sepi Peminat

Lawan Invasi Rusia, Ukraina Mulai Rekrut Gerilyawan Bayaran dari Suriah

Minggu, 06 Maret 2022 | 16:34 WIB
header img
Rusia meluluhlantakkan Ukraina.(Foto:Reuters)

KIEV, iNewsKutai.id - Pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia yang menyebut Barat memasok tentara bayaran ke Ukraina, bukan isapan jempol belaka. Dinas Keamanan Ukraina ketahuan mengunjungi wilayah Suriah utara.

Perjalanan yang didampingi agen keamanan Turki diduga untuk merekrut gerilyawan Suriah yang selama ini dekat dengan Istanbul. “Agen-agen Dinas Keamanan Ukraina (SBU) telah berusaha melibatkan gerilyawan Suriah dalam konflik militer di Ukraina,” papar sumber itu, dilansir Sputnik pada Minggu (6/3/2022). 

Dilaporkan jika Dinas Keamanan Ukraina mendatangi pangkalan kelompok bersenjata Harkat Saurin yang notabene bagian dari Tentara Nasional Suriah. Mereka bertemu dengan komandan beberapa kelompok pro-Turki seperti Firkat Sultan Murad, dan Liwa Al-Muattasim.

“Pada 4 Februari, sekelompok tiga pegawai Dinas Keamanan Ukraina, didampingi petugas organisasi intelijen nasional Turki, mengunjungi daerah-daerah yang dikuasai Turki di Suriah utara, termasuk permukiman Afrin dan Azaz serta kamp-kamp tentara angkatan bersenjata ilegal," ungkap sumber itu. 

Laporan tersebut menambahkan, “Selama pertemuan itu, mereka membahas kemungkinan merekrut militan ke dalam pasukan pertahanan teritorial Ukraina." 

"Mereka setuju mengatur serangkaian pertemuan rahasia dengan orang-orang yang peduli tentang masalah ini," papar sumber itu. 

Awal pekan ini, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan Barat telah meningkatkan pengerahan tentara bayaran dari perusahaan militer swasta ke Ukraina. 

Kementerian menambahkan, menurut perkiraannya, 200 tentara bayaran Kroasia telah tiba di Ukraina sementara Inggris, Denmark, Latvia, dan Polandia juga mempertimbangkan mengirim tentara bayaran. 

Melibatkan tentara bayaran dari perusahaan swasta atau kelompok militan lebih tak berisiko daripada mengerahkan tentara resmi yang dapat berdampak buruk dalam hubungan antarnegara.
 

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut