get app
inews
Aa Text
Read Next : Nilai Komersial Rendah Diduga Jadi Alasan Megaproyek IKN Nusantara Sepi Peminat

Soal Penundaan Pemilu, Puan Maharani Tepis Big Data Klaim Luhut Binsar Pandjaitan

Selasa, 15 Maret 2022 | 15:28 WIB
header img
Ketua DPR Puan Maharani. (Foto: Felldy Utama)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Klaim Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan soal big data 110 juta pengguna media sosial menginginkan Pemilu 2024 ditunda ditentang Ketua DPR Puan Maharani.

Puan menyatakan, PDI Perjuangan memiliki big data sendiri dan hasilnya jauh berbeda dengan yang dipaparkan Luhut. Dia memastikan wacana penundaan pemilu yang dilontarkan Luhut serta sejumlah elit partai politik lainnya tidak akan bersambut.

"Kalau di PDI Perjuangan, kami punya data sendiri dan tidak termaksud dengan data yang disampaikan (oleh Luhut Binsar Pandjaitan). Itu saja. Dan data kami partai politik, big data juga," ujar Puan Maharani, seusai menghadiri Rapat Paripurna DPR RI Pembukaan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2021–2022 di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta.Selasa (15/3/2022). 

"Pimpinan DPR sesuai dengan mekanisme nya DPR dan pemerintah sudah menyepakati bahwa pemilu itu akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024 jadi mekanisme yang sudah berjalan yah kita sepakati dahulu untuk kita jalankan dengan sebaik-baiknya," kata Puan. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut sebagian besar dari 110 juta warga memiliki aspirasi agar Pemilu 2024 ditunda. Hal tersebut disampaikan Luhut dalam wawancara yang diunggah di akun YouTube Deddy Corbuzier, pada Jumat (11/3/2022). 

"Kalau suara rakyat itu besar, DPR dan parpol pasti mendengar suara konstituen nya. Karena begini, kita kan punya big data, saya ingin lihat, kita punya big data, dari big data itu, kira-kira meng-grab 110 juta. Iya, 110 juta, macam-macam, Facebook, segala macam, karena orang-orang main Twitter, kira-kira 10 jutalah," kata dia. 

"Kalau menengah bawah itu pokoknya mau tenang. Pengennya ekonomi (lebih baik). Tidak mau lagi seperti kemarin. Kita sakit gigi kan dengar cebong, kampret, kadrun. Itu kan menimbulkan tidak bagus," lanjut dia. 

Berangkat dari hal itu, Luhut pun menyimpulkan sebaiknya pemilu ditunda. "Kita coba tangkap dari publik dari data-data tersebut itu bilang kita mau habiskan Rp100 triliun lebih untuk milih ini (Pemilu dan Pilkada serentak 2024) ngapain sih. Nah itu yang rakyat omong. Inikan ceruk ini ada di partai-partai semua. Nanti mereka melihat dan mendengar suara rakyat tersebut," ujar potongan ucapan Luhut di akun YouTube Deddy Corbuzier tersebut.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut