get app
inews
Aa Text
Read Next : Diklaim Tank Terbaik di Dunia, Tentara Rusia Bikin Tank Abrams AS Jadi Rongsokan di Ukraina

Peralatan Militer Prancis Digunakan Rusia Serang Ukraina, Eropa Berang

Rabu, 16 Maret 2022 | 19:50 WIB
header img
Kendaraan militer Ukraina hancur dihajar rudal Rusia. (foto: reuters)

PARIS, iNewsKutai.id - Militer Rusia diduga menggunakan peralatan perang buatan Prancis untuk menggempur Ukraina. Mulai dari pelacak panas untuk mengidentifikasi manusia hingga kamera termal untuk tank dan helikopter serbu Ka-52.

Disclose melaporkan, perangkat milik Prancis yang juga digunakan yakni sistem navigasi canggih buatan Thales untuk 60 jet tempur Sukhoi Su-30. Pasokan persenjataan kepada Rusia itu melibatkan perusahaan pertahanan Prancis, Safran dan Thales. Pemerintah Prancis memiliki saham besar di dua perusahaan tersebut. 

Pakar militer mendeteksi penggunaan peralatan canggih Prancis pada jet tempur dan tank oleh Rusia saat pengeboman menuju Ibu Kota Kiev, Ukraina. 

Dugaan ini membuat Prancis terpojok lantaran diduga melanggar sanksi Eropa yakni dengan mengekspor peralatan militer ke Rusia sejak 2015. Perangkat militer itu yang kemudian digunakan Rusia dalam menyerang Ukraina. 

Presiden Emmanuel Macron membantah tuduhan menyetujui ekspor peralatan militer senilai 152 juta euro atau sekitar Rp2,4 triliun ke Rusia setelah 2014, sebagaimana disebutkan media investigasi, Disclose. 

“Prancis mematuhi hukum internasional, sesuai dengan komitmennya,” kata Macron, dikutip dari Anadolu, Rabu (16/3/2022). 

Dia menjelaskan, Prancis memang memiliki kerja sama pengadaan perangkat militer untuk Rusia, namun kontraknya diteken pada masa pemerintahan pendahulunya, Presiden Francois Hollande. Beberapa kontrak itu kemudian ditangguhkan karena tidak sesuai dengan hukum internasional serta pencaplokan Semenanjung Krimea oleh Rusia pada 2014. 

Peralatan militer yang sempat dikirim ke Rusia tak banyak dan setelah itu kontrak dibatalkan, bahkan sebelum adanya embargo. Kabar soal ekspor senjata Prancis ke Rusia menjadi perhatian setelah diberitakan Disclose pada Senin lalu. 

Disclose membocorkan dokumen yang didapat dari parlemen Prancis mengenai ekspor senjata. Di situ terungkap Prancis telah mengeluarkan 76 lisensi ekspor untuk peralatan perang ke Rusia sejak 2015. Disebutkan, ekspor berlangsung dari pemerintah Hollande hingga Macron, bahkan setelah Uni Eropa memberlakukan embargo senjata pada 2014.

Menurut laporan Disclose, Prancis memanfaatkan celah hukum yakni pemberlakuan embargo tidak berlaku surut. Artinya Prancis tetap melaksanakan kewajiban pengiriman senjata berdasarkan kontrak terdahulu, bukan yang dibuat kemudian. 

Pemerintahan Hollande sempat membatalkan penjualan dua helikopter angkut Mistral ke Rusia pada 2015 akibat tekanan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Namun Prancis pada tahun-tahun berikutnya dituduh tetap mengirim persenjataan, sesuai kontrak yang ditandatangani sebelum embargo. 

“Pemerintah Prancis sama sekali tidak meragukan potensi penggunaan dari mereka,” bunyi laporan Disclose, seraya menambahkan pengiriman senjata ke Rusia berlanjut hingga 2019. 

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut