get app
inews
Aa Read Next : Ancam Lecehkan Putrinya, Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Bersumpah Hukum Berat Pasukan Neo Nazi

Gudang Amunisi Rusia Hancur Dihajar Rudal Tochka-U Ukraina

Rabu, 30 Maret 2022 | 17:33 WIB
header img
Ledakan di selatan kota Belgorod, diduga berasal dari gudang amunisi Rusia yang dihajar rudal Ukraina. (foto: mail online)

BELGOROD, iNewsKutai.id - Rudal Ukraina kembali menyasar wilayah Rusia. Kali ini, sebuah gudang amunisi di sebuah desa kecil di selatan kota Belgorod, hancur dihajar rudal balistik taktis Tochka-U.

Media Ukraina mengeklaim jika rudal balistik itu ditembakkan Brigade Rudal ke-19 sebagai balasan atas serangan Rusia. Laporan awal berspekulasi bahwa seseorang di depot senjata salah menangani amunisi. 

"Empat prajurit terluka ketika sebuah proyektil menghantam sebuah instalasi militer di wilayah Belgorod," tulis kantor berita TASS di Rusia, Rabu (30/3/2022).

Akibat serangan tersebut, desa kecil tersebut diguncang ledakan hebat. Ledakan bahkan menerangi langit di wilayah. Dalam video yang beredar pada Selasa malam waktu setempat, ledakan pertama, diikuti oleh ledakan sekunder.

Kepala daerah setempat, Vyacheslav Gladkov mengungkapkan jika ledakan terjadi di desa kecil Red October, sekitar setengah jalan antara Belgorod dan perbatasan Ukraina. 

“Tidak ada korban jiwa di antara warga, dan tidak ada kerusakan di desa tersebut. Layanan darurat berada di tempat kejadian. Kami akan mengetahui penyebab kejadiannya nanti," kata Gladkov dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Russia Today. 

Serangan itu terjadi setelah Rusia mengumumkan akan secara drastis mengurangi aktivitas militernya di Ukraina utara, termasuk di dekat Kyiv dan Chernigov, sebagai tanda itikad baik untuk pembicaraan damai dengan Ukraina. Delegasi dari kedua belah pihak bertemu di Istanbul, Turki, sebelumnya pada hari Selasa dan menetapkan parameter mereka untuk negosiasi. 

Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan kepada wartawan bahwa tujuan utama dari operasi militer telah tercapai dan sekarang akan fokus pada “pembebasan Donbass", mengacu pada dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina dan telah diakui Moskow sebagai dua negara merdeka. 

Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Kyiv untuk menerapkan ketentuan Perjanjian Minsk dan mengakhiri konflik dengan wilayah Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri dari pemerintah Ukraina di Kyiv. 

Rusia menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin Amerika Serikat. Kyiv menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan telah membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali dua republik di Donbass dengan paksa.

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut