get app
inews
Aa
Read Next : Sudah Siap Balapan, Honda Umumkan Marc Marquez Comeback di MotoGP Aragon

Cedera Diplopia Bersifat Permanen, Marc Marquez Diprediksi Segera Pensiun dari MotoGP

Selasa, 29 Maret 2022 | 15:29 WIB
header img
Marc Marquez mengalami kecelakaan saat sesi pemanasan di MotoGP Indonesia 2022, beberapa waktu lalu. (Foto: Twitter)

LONDON, iNewsKutai.id - Karir Marc Marquez di ajang MotoGP dinilai tidak akan lama lagi. Penyebabnya adalah cedera mata diplopia atau penglihatan ganda bersifat permanen dan sulit kembali normal.

Penilaian ini disampaikan legenda balap motor Keith Huewen. Dia menyebut jika cedera mata berbeda dengan patah tulang yang bisa disembuhkan melalui proses operasi. 

"Cedera mata seperti cedera otak yang sepenuhnya non-medis dan sulit disembuhkan dengan metode mekanis. Itu adalah sesuatu yang tidak dapat Anda lakukan apa-apa. Ini adalah apa adanya dan Anda harus mengatasi apa pun kondisinya,” kata mantan juara GP Inggris itu dikutip laman Crash, Selasa (29/3/2022).

Cedera mata Marquez kembali kambuh usai mengalami kecelakaan horor pada sesi pemanasan jelang MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, 20 Maret lalu. Juara dunia enam kali itu terjatuh saat menggeber motornya hingga terpental ke udara.

Hasil pemeriksaan medis menyatakan jika pembalap Repsol Honda itu mengalam gegar otak ringan. Rupanya, hal tersebut berpengaruh pada cedera mata diplopia yang kembali kambuh. Itu merupakan kali ketiga Marquez bermasalah dengan penglihatannya.

Bahkan, tahun lalu, dia sempat kembali absen beberapa kali akibat cedera tersebut. Huewen menilai, itu bisa saja menjadi pertanda jika Marquez sedang berada di penghujung karirnya di MotoGP.

"Setiap kali dia jatuh dan setiap kali dia pulih dari ini sekarang dia akan secara tidak sadar (menyimpan) trauma dari semua yang biasa dia lakukan secara alami. Ini akan memiliki efek majemuk pada kinerja dan kesejahteraan mentalnya,” tuturnya.

Meski mampu kembali ke lintasan, namun Huewen menilai jika pembalap Spanyol itu akan sulit berada di performa yang terbaiknya. Menurut dia, pilihan terbaik adalah pensiun lebih cepat mengingat MotoGP adalah olahraga yang berbahaya.

“Kami tahu gayanya adalah menyelamatkan yang tidak dapat diselamatkan dan yang tidak dia lakukan. bisa berubah menjadi crash yang cukup besar,” katanya.

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut