get app
inews
Aa Read Next : Ancam Lecehkan Putrinya, Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Bersumpah Hukum Berat Pasukan Neo Nazi

Konvoi Tank Lapis Baja dan Artileri Ukraina Hancur Diserang Helikopter Rusia, Senjata Bantuan Barat?

Senin, 11 April 2022 | 13:50 WIB
header img
Helikopter serang KA-52 Rusia menghancurkan konvoi kendaraan lapis baja dan artileri Ukraina. (foto: reuters)

MOSKOW, iNewsKutai.id – Konvoi kendaraan lapis baja dan artileri antiserangan udara Ukraina hancur setelah digempur helikopter serang Rusia, KA-52. Diduga, iring-iringan kendaraan militer tersebut merupakan bantuan senjata dari negara Barat.

Rusia sebelumnya telah memperingatkan negara Barat yang mengirimkan senjata ke Ukraina. Hal ini merespons kiriman senjata rudal pertahanan udara S-300 dari Slovakia dan kendaraan lapis baja bushmaster dari Australia.

Inggris juga menyatakan akan mengirimkan kendaraan lapis baja untuk membantu melawan Rusia. Kremlin menyatakan jika setiap konvoi kendaraan militer maupun persenjataan yang melintasi Ukraina adalah target sah untuk dihancurkan oleh militer Rusia.

Kantor berita Interfax mengutip Kementerian Pertahanan Rusia dalam laporannya menyatakan jika helikopter serang KA-52 menghancurkan konvoi kendaraan lapis baja dan artileri perang antipesawat milik Ukraina. 

“Helikopter serang KA-52 menghancurkan senjata dan peralatan militer Angkatan Bersenjata Ukraina,” demikian laporan media tersebut, Minggu (10/4/2022). 

Interfax mengatakan, Kementerian Pertahanan Rusia juga menerbitkan video yang merekam detik-detik serangan heli KA-52 yang terbang di ketinggian yang sangat rendah. Helikopter tempur itu lalu meluncurkan rudal dan menembakkan senjata ke sasarannya di darat. 

Akan tetapi, tidak disebutkan di mana lokasi dan kapan serangan itu terjadi. Pejabat militer Ukraina belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar. 

Rusia memulai operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari. Operasi itu sebagai tanggapan atas permintaan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) kepada Moskow, agar memberikan mereka perlindungan terhadap serangan intensif oleh pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah di Donbas, yang memisahkan diri dari Ukraina.

Para pejabat Rusia mengatakan, tujuan operasi khusus itu adalah untuk demiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina. Mereka mengklaim warga sipil tidak dalam bahaya akibat operasi itu. Menanggapi tindakan militer Rusia tersebut, negara-negara Barat meluncurkan kampanye sanksi yang komprehensif terhadap Moskow.

Para pejabat Rusia mengatakan, tujuan operasi khusus itu adalah untuk demiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina. Mereka mengklaim warga sipil tidak dalam bahaya akibat operasi itu. Menanggapi tindakan militer Rusia tersebut, negara-negara Barat meluncurkan kampanye sanksi yang komprehensif terhadap Moskow.

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut