"Pemerintah akan mengumumkan devaluasi mata uang ketika timnas Argentina tengah bermain. Ketika semua mata dan pikiran fokus kepada final Piala Dunia 2022,” tandas Diego Schwartzstein.
Di sisi lain, jika Argentina juara, hadoa uang tunai Rp651 miliar akan sangat berarti bagi pengembangan sepak bola nasional. Saat ini, La Albiceleste sudah dipastikan mengantongi hadiah 30 juta dolla atau Rp465 miliar (kurs Rp15.500) meski kalah oleh Perancis.
Uang hadiah tersebut itu bisa digunakan untuk pengembangan sepak bola Argentina yang saat ini kesulitan mendapat kucuran dana dari pemerintah. Lagi-lagi kemiskinan ekstrem yang membuat pemerintah kesulitan mengalokasikan dana pembinaan sepak bola.
Salah satu pemicunya adalah tingginya inflasi. Negara penghasil gandum ini harus menghadapi inflasi sekitar 82,3%, pada Oktober dan di akhir tahun diperkirakan tembus 100%.
Karena itu, momen timnas Argentina melaju ke final Piala Dunia menjadi pelipur lara masyarakat yang tengah dihantam kesengsaraan. Menjadi juara akan melupakan sejenak beban hidup, sebelum kembali dihadapkan pada realita.
Namun setelah itu, mereka akan kembali dihadapkan pada realita ancaman kebangkrutan dan krisis ekonomi berkepanjangan.
(Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com dengan judul : Dilema Messi dkk: Jadi Juara Piala Dunia atau Ekonomi Argentina Bangkrut?)
Editor : Abriandi