Kadyrov juga bersumpah dia tidak akan membiarkan siapa pun memperlakukan teks suci Islam dengan tidak hormat. Dia mengungkapkan hukuman akan diberikan melalui prajurit Chechnya yang ingin menghancurkan pelaku lebih dari yang diinginkan.
Dia juga menyatakan keraguan jika pria dalam video tersebut berani melakukan hal tersebut jika ada satu orang Chechnya atau Muslim di sekitarnya saat itu. Dia pun menyindir orang-orang yang menyebut dirinya Muslim namun berperang sebagai bagian dari angkatan bersenjata Ukraina.
"Orang-orang seperti itu tidak memiliki alasan untuk memihak musuh Allah,” tegas Kadyrov dalam postingannya yang lain.
Di sisi lain, juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Ukraina Oleg Nikolenko menyebut jika rekaman tersebut merupakan video palsu. Sebaliknya, dia menuding Rusia dibalik pembakaran Alquran dan harus dikutuk karena menghina Islam.
"Peringatan video palsu! Rusia membuat klip dengan orang tak dikenal yang mengaku sebagai tentara Ukraina memotong daging babi di Alquran dan membakar halaman-halamannya. Mereka berbicara bahasa Ukraina yang rusak dan menggunakan pisau tentara Rusia. Rusia harus dikutuk karena menghina Islam dalam upaya untuk mendiskreditkan Ukraina," ujar Nikolenko dalam posting Twitter.
Said Ismagilov, Mufti UMMA atau Administrasi Spiritual Muslim Ukraina, juga mengecam Rusia karena menyebarkan berita palsu tentang tentara Ukraina yang menodai Alquran.
"Mereka bertujuan memprovokasi kemarahan di kalangan dunia Muslim di Ukraina dengan tindakan yang diduga tentara Ukraina. Tapi seperti berita propaganda lainnya, video ini tidak memiliki petunjuk," ujar Ismagilov, sebagaimana diterjemahkan oleh Ukrainska Pravda.
Editor : Abriandi