Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPJS Kesehatan, Mahlil Ruby menambahkan, sejak 2023 lalu terjadi gap antara premium dengan biaya yang dikeluarkan BPJS Kesehatan.
"Ada peningkatan premium menjadi 60.000, terjadilah cros pada tahun 2023 kemarin, disebut dengan gap cros, artinya sejak tahun 2023 antara biaya dengan premi, itu sudah lebih tinggi biaya," ungkapnya.
Mahlil mengatakan, lost ratio yang terjadi di BPJS Kesehatan antara pendapatan premi dengan klaim yang dibayarkan bisa mencapai 100 persen. Kondisi ini mengancam BPJS menuju kondisi gagal bayar.
"Aktuaria lost ratio menjadi di atas 100 persen, ini tinggi terus, kalau gap antara cost dan premium seperti ini, maka kita sudah menuju defisit dan bakal menuju gagal bayar, tandanya BPJS tidak ada daya tahan," pungkasnya.
artikel ini telah tayang di inews.id
Editor : Abriandi