get app
inews
Aa Text
Read Next : Nilai Komersial Rendah Diduga Jadi Alasan Megaproyek IKN Nusantara Sepi Peminat

Ukraina Bukan Target Utama Invasi Rusia Tapi Laboratorium Biologi Amerika Serikat

Sabtu, 12 Maret 2022 | 15:36 WIB
header img
Presiden Rusia Vladimir Putin. (reuters)

MOSKOW, iNewsKutai.id - Ukraina diduga bukan target utama Presiden Vladimir Putin. Sebaliknya, operasi militer khusus dilancarkan Rusia untuk menghancurkan puluhan laboratorium biologi yang didanai Amerika Serikat (AS) di negara pecahan Uni Soviet tersebut.

Sejak perang berkecamuk 12 hari lalu, Rusia terkesan tidak terlalu agresif. Padahal, di atas kertas, Ukraina bisa dikuasai hanya dalam sekejap jika Putin mengerahkan sumber daya militernya.

Sebaliknya, tentara Rusia bergerak secara perlahan dan menghancurkan target militer. Dikutip dari laman infowars, Sabtu (12/3/2022), spekulasi di media sosial menunjukkan serangan Rusia terhadap instalasi militer Ukraina juga dapat mencakup laboratorium biologi AS di wilayah tersebut. 

Bukan tanpa sebab hal itu dilakukan karena pemerintah Rusia selama bertahun-tahun menuduh AS mengembangkan senjata biologis di dekat perbatasannya. Teori motif tersembunyi ini diajukan oleh pengguna Twitter dengan nama akun @WarClandestine tidak lama setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina. Akun ini sudah ditangguhkan, beruntung utasnya telah diarsipkan sebelum akun itu diblokir.

Ada beberapa laboratorium bio AS di Ukraina di bawah naungan Program Pengurangan Ancaman Biologis Departemen Luar Negeri AS, sebuah inisiatif di mana AS bermitra dengan negara lain untuk melawan ancaman wabah (disengaja, tidak disengaja, atau alami) dari dunia penyakit menular yang paling berbahaya.

“Prioritas Program Pengurangan Ancaman Biologis di Ukraina adalah untuk mengkonsolidasikan dan mengamankan patogen dan racun yang menjadi perhatian keamanan dan untuk terus memastikan Ukraina dapat mendeteksi dan melaporkan wabah yang disebabkan oleh patogen berbahaya sebelum menimbulkan ancaman keamanan atau stabilitas,” bunyi pernyataan situs web Kedutaan Besar Ukraina AS. 

Program ini juga mengarah pada pembuatan dua bio-lab di Kiev dan Odessa pada 2019, area yang diserang oleh Rusia. Menurut peta yang beredar di dunia maya, laboratorium biologi yang didukung AS juga berlokasi di Vinnystia, Uzhgorod, Lviv, Kherson, Ternopil, dan dekat Crimea serta Luhansk.

Peta lain dimaksudkan untuk menunjukkan daerah-daerah yang baru-baru ini diserang oleh Rusia, banyak di antaranya adalah kota-kota di mana laboratorium bio AS diyakini beroperasi. 

Sementara itu, Rusia selama bertahun-tahun telah menyuarakan keprihatinan atas prospek AS mengembangkan senjata biologis di sepanjang perbatasannya. Tahun lalu, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev mengklaim ada tanda-tanda yang jelas bahwa patogen berbahaya di laboratorium dapat digunakan untuk militer atau tujuan politik.

“Anda memperhatikan fakta bahwa di dunia, semakin banyak laboratorium biologi baru di bawah kendali Amerika Serikat tumbuh dengan pesat. Selain itu, secara kebetulan yang aneh – terutama di perbatasan Rusia dan China,” kata Patrushev Juli lalu.

Dia mengatakan tidak diketahui apa yang sebenarnya terjadi di dalam tembok fasilitas itu. “Kami diberitahu bahwa stasiun sanitasi damai beroperasi di dekat perbatasan kami, tetapi untuk beberapa alasan, mereka lebih mengingatkan pada Fort Detrick di Maryland, di mana orang Amerika telah bekerja di bidang biologi militer selama beberapa dekade. Omong-omong, kita harus memperhatikan fakta bahwa wabah penyakit yang tidak khas untuk wilayah ini tercatat di daerah sekitarnya,” ujar Patrushev. 

Ditanya apakah dia yakin AS sedang mengembangkan senjata biologi di laboratorium, Patrushev berkata: "Kami punya alasan bagus untuk percaya bahwa ini masalahnya." 

“Tidak satu hari pun berlalu di markas Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) di Den Haag bahwa Amerika dan sekutu mereka tidak mengajukan bab lain dari dokumen kimia anti-Rusia,” ungkapnya. 

Pada awal Oktober lalu, China dan Rusia juga bersama-sama meminta PBB untuk memantau kemungkinan pengembangan senjata biologis AS, merilis pernyataan yang mengatakan: “mengingat kemajuan pesat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kemampuan penggunaan ganda, risiko penggunaan zat biologis sebagai senjata telah meningkat.” 

Selain itu, seperti yang dicatat oleh @WarClandestine, China dan Rusia secara tidak langsung menyalahkan AS atas wabah Covid-19, yang tampaknya menjadi masalah karena semakin banyak bukti yang muncul, NIH sebenarnya mendanai penelitian fungsi di Institut Virologi Wuhan di mana virus tersebut diduga berasal. 

Menurut @WarClandestine, penggunaan istilah luas "operasi militer khusus" oleh Putin dan sumpahnya untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina dapat secara sengaja tidak jelas untuk mengaburkan niatnya yang sebenarnya untuk menghancurkan laboratorium biologis AS.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut