3. Kanker Kolorektal
Ilustrasi kanker kolorektal. ( dok. Sindonews)
Ini adalah kanker yang dimulai di usus besar atau rektum. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker kolorektal termasuk kelebihan berat badan atau obesitas, aktivitas fisik, diet tinggi daging merah dan olahan, merokok, penggunaan alkohol berat, menjadi lebih tua, dan riwayat pribadi atau keluarga kanker kolorektal atau polip.
Sebagian besar kanker kolorektal dimulai dengan polip pada lapisan usus besar atau rektum. Skrining dapat membantu menemukan kanker kolorektal lebih awal, ketika lebih kecil, belum menyebar, dan mungkin lebih mudah diobati.
4. Kanker Endometrium
Gangguan menstruasi bia memicu kanker ini. (Foto: Shutterstock)
Kanker endometrium merupakan kanker lapisan dalam rahim. Risiko perempuan terkena penyakit ini meningkat seiring bertambahnya usia. Hal-hal yang mempengaruhi kadar hormon, seperti mengonsumsi estrogen tanpa progesteron dan mengonsumsi tamoxifen untuk pengobatan kanker payudara atau untuk menurunkan risiko kanker payudara dapat meningkatkan peluang seorang wanita terkena kanker ini.
Memiliki awal periode menstruasi, menopause terlambat, riwayat infertilitas, atau tidak memiliki anak juga dapat meningkatkan risiko. Wanita yang pernah menderita kanker payudara atau kanker ovarium mungkin juga memiliki peningkatan risiko kanker endometrium.
5. Kanker Paru
Perempuan perokok lebih berisiko kena kanker paru-paru. (Foto: Instagram)
Penyakit berbahaya ini umumnya disebabkan paparan bahan kimia dan partikel lain di udara. Merokok juga menjadi salah satu penyebabnya meskipun beberapa penderita sama sekali bukan perokok.
Tidak semua kanker paru-paru bisa dicegah. Tetapi ada hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu menurunkan risiko Anda. Jika Anda tidak merokok, jangan mulai, dan hindari menghirup asap orang lain.
Editor : Abriandi