JAKARTA, iNewsKutai.id - Heboh perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melonjak signifikan berdasarkan real count KPU di aplikasi Sirekap.
Partai besutan putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep itu bahkan sudah mendekati ambang batas parlemen yakni sebesar 4%.
Hingga Sabtu (2/3/2023) pukul 14.00 WITA., PSI mendulang 2.399.469 suara atau 3,13% dari 541.260 TPS.
Padahal, data suara di 530.776 TPS pada Senin (26/2/2023) pukul 07.00 WITA, PSI baru mendapatkan 2.001.493 suara atau 2,68%.
Sementara, hasil quick count sejumlah lembaga survei menunjukkan PSI hanya mencapai sekitar 2%-an atau bahkan tidak mencapai 3%. Anomali ini mendapat tanggapan dari Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi.
Dia mengaku tidak paham apa yang menyebabkan suara PSI tiba-tiba melonjak. Alasannya, hasil quick count perolehan suara PSI di semua lembaga survei hampir sama angkanya.
"Secara statistik, hasil hitung cepat semua lembaga sudah jelas kesimpulannya. Kalau terjadi anomali antara hasil hitung cepat dengan real count KPU, kenapa hanya terjadi pada PSI? Saya ngga paham," tulis Burhanuddin Muhtadi dikutip dari akun X pribadinya.
Pernyataan tersebut disampaikan Burhanuddin menanggapi salah satu akun X yang mempertanyakan hal tersebut.
"Bagaimana tanggapan Prof @BurhanMuhtadi dengan fenomena ini?" tulis akun @partai_hijau.
Burhanuddin mengungkapkan, gejala serupa ditunjukkan Partai Gelora. Suara partai besutan Fahri Hamzah itu tiba-tiba naik.
"Ternyata bukan hanya PSI, tapi juga Gelora yg mengalami penambahan suara tak wajar. Bagaimana sikap partai2 lain? Kayak adem-adem aja," katanya.
Menurutnya, PSI dan Gelora mengalami kenaikan suara hingga belasan ribu dalam kurun waktu dua jam. Hal ini cukup janggal lantaran data yang sudah masuk ke Sirekap sudah lebih dari 50 persen.
Editor : Abriandi