get app
inews
Aa Text
Read Next : Timnas Indonesia U-20 Batal Gelar TC di IKN Nusantara, Pilih Fokus Persiapan di Bali dan Jepang

Sengsara Turis Rusia di Bali, Tak Punya Uang karena ATM Diblokir Akibat Sanksi Barat

Kamis, 10 Maret 2022 | 17:35 WIB
header img
Konstantin Ivanov, turis Rusia tidak dapat menarik uang di ATM akibat sanksi negara Barat. (foto: reuters)

KUTA, iNewsKutai.id - Sanksi negara Barat atas invasi ke Ukraina mulai dirasakan warga Rusia yang berada di luar negeri. Di Bali, banyak turis asal Negara Beruang Merah itu sengsara lantaran tidak bisa melakukan penarikan uang lewat anjungan tunai mandiri (ATM).

Transaksi perbankan asal Rusia diblokir sehingga tidak dapat mencairkan uang. Salah satunya adalah Konstantin Ivanov. Dia mengaku tak bisa menarik uang dari rekeningnya karena transaksi banknya selalu diblokir. 

"Kami benar-benar kehilangan uang, seperti dibekukan. Kami tidak bisa menggunakan layanan perbankan," jelasnya dikutip dari Reuters, Kamis (10/3/2022). 

Dia menyatakan, langkah negara Barat memblokir transaksi perbankan asal Rusia menjadi masalah besar. Untuk menyiasati hal tersebut, dia mengaku akan berusaha mencari pekerjaan untuk bertahan hidup di Bali.

Kedutaan Besar Rusia di Jakarta belum memberikan komentar terkait permasalahan yang dihadapi warganya dampak dari pemberlakuan sanksi Barat. 

Rifki Saldi Yanto, manajer sebuah kafe di Bali, mengatakan sejak pemberlakuan sanksi, jumlah turis Rusia yang datang ke tempatnya menurun. Selain itu mereka yang datang lebih memilih pembayaran dengan uang tunai ketimbang kartu kredit.

Bali merupakan salah satu tujuan wisata tropis populer bagi turis Rusia. Puluhan ribu turis Rusia mengunjungi Bali sebelum pandemi Covid-19. Bahkan turis Rusia termasuk yang pertama masuk Bali sejak pemerintah Indonesia melonggarkan pembatasan pada 2021. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap, sekitar 1.150 warga Rusia masuk Indonesia pada Januari 2022 saja. Kondisi serupa terjadi di Thailand di mana lebih dari 7.000 warga Rusia terdampar di negara itu. 

Mereka terdampar karena pembatalan penerbangan, ditambah lagi terkena dampak anjloknya nilai mata uang rubel dan masalah pembayaran. Ekonomi Rusia menghadapi krisis paling parah sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991, setelah negara-negara Barat mengisolasi negara itu dari sistem keuangan global. 

Sistem pembayaran internasional SWIFT memutuskan beberapa bank Rusia dari jaringan. Visa dan Mastercard juga memblokir penggunaan kartu bank milik warga Rusia untuk transaksi di luar negeri terhitung sejak 9 Maret.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut