NATO sebelumnya telah berulang kali menyatakan tidak terlibat langsung dalam konflik dan tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina. Pada akhir Juni, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengumumkan bahwa blok militer pimpinan AS tersebut akan secara signifikan meningkatkan jumlah pasukannya dalam siaga tinggi dari 40.000 menjadi lebih dari 300.000 personel.
Sejak dimulainya serangan militer Rusia pada 24 Februari, Ukraina telah menerima bantuan militer besar-besaran dari negara-negara NATO, dengan persenjataan bernilai miliaran dolar mengalir ke negara itu-–yang telah berulang kali dikritik Moskow.
Divisi Lintas Udara ke-101, juga dikenal sebagai "Screaming Eagles", memiliki sejarah militer yang luar biasa. Ia mengambil bagian dalam operasi udara selama pendaratan D-Day di Normandia pada tahun 1944 dan dalam Pertempuran Bulge, di mana ia bertempur dalam pengepungan penuh. Unit ini juga terlibat dalam perang Vietnam, Irak dan Afghanistan.
(Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com dengan judul : Pasukan Elite AS Siap Perang di Ukraina Jika Konflik Meningkat)
Editor : Abriandi